Ibu Kau Sebenarnya adalah Panutan Bagiku”

 

Saat aku menatap wajah ibu ku yang dipenuhi dengan peluh ada rasa dihati ku untuk sedikit membantu nya tapi aku bingung apa yang dapat diperbuat oleh anak semacam aku yang bisanya tiap hari hanya bermanja-manja,

”Sinta belum tidur nak?” ,mama berkata pada ku..

”Belum ma aku masih mau mengerjakan semua tugas ini dulu”

“Ya sudah kalau begitu mama berangkat kerja kalau kamu perlu apa-apa tinggal panggil bibi ya”,

Kadang aku berpikir apakah sebenarnya yang mama lakukan malam-malam begini aku kasihan melihatnya disaat orang-orang sibuk memikirkan untuk tidur ia malah repot dengan semua pekerjaannya dengan berdandan sangat rapi lengkap dengan make up diwajah,sambil berguman dalam hati ah sudahlah yang penting besok mama pulang dengan uang yang cukup untuk membayar sekolah ku lebih baik sekarang aku tidur .

Pagi yang cerah menjelang aku membuka jendela kamar ku mataku terpaku melihat mama diantar sebuah mobil Honda jazz berwarna hitam yang kulihat sepertinya aku mengenal siapa yang mengantarkan mama ah mungkin saja itu guru matematika ku tapi mengapa ia mengantaarkan mama kerumah ku aneh sekali?.

”Sinta kamu belum berangkat sekolah nak?”,aku terkejut saat melihat mama yang tiba-tiba muncul dibelakang ku

“Tidak apa-apa ma hanya ingin menunggu mama saja”

Batin ku berfikir apakah yang sebenarnya terjadi mengapa tiba-tiba mama terlihat sangat layu dengan dandanan yang berantakan ya alloh mengapa aku jadi berprasangka buruk terhadap ibuku sendiri..

Saat aku berangkat ke sekolah tiba-tiba dari arah belakang Arya mengejutkan ku dari arah belakang.

”Pagi Sinta mengapa pagi-pagi kau sudah terlihat bingung sendiri seperti itu”.

“ah,tidak ada apa-apa Arya hanya sedang bingung saja,oh iya aku ingin bertanya nanti saat hari ibu apa yang akan kau berikan untuk ibu mu?”.

“Aku masih bingung bagaimana kalau hari Minggu kita mencari kado nya bersama-sama,apa kamu mau?”

“Baiklah kalau begitu,aku tunggu kamu  menjemput ku dirumah saja”,berlari tergesa-gesa memasuki ruang kelas.

“Sampai jumpa lagi Sinta,nanti aku menjemput mu dirumah mu”,Arya melambaikan kedua tangan nya dan berlalu dariku.

Siang hari menjelang pekat nya sinar matahari membakar kulitku,menunggu bis yang kunanti datang sesampai dirumah aku mendengar suara bising berasal dari kamar mama,saat aku mencoba membuka pintu tiba-tiba seorang pria keluar dari kamar mama,ya tuhan ada apa ini sebenarnya? Aku berguman dalam hati.

Seketika itu pula aku melihat mamaku tanpa sehelai kain pun menempel di tubuhnya,aku lemas merasa tidak berdaya ternyata selama ini ibuku yang selalu aku banggakan dan seharusnya menjadi panutan adalah seorang kupu-kupu malam dan wanita panggilan,mama mendekat kehadapan ku matanya berbinar-binar wajah nya berubah menjadi pucat

“Mama kenapa kau tega kepada ku ternyata selama ini kau membiayai aku dengan uang haram”.

“Maafkan mama nak,semua ini mama lakukan hanya demi kebahagian mu!!!”

“Stop aku tidak ingin mendengar ucapan wanita nista seperti mu,mengapa kau melahirkan ku?,apa kau tidak pernah berpikir aku lebih membutuhkan mu bahkan aku rela jika kita hanya hidup pas-pasan asal kan aku melihat mu selalu disampingku aku sudah cukup bahagia”

“Mengapa kau hanya terdiam wahai wanita yang selama ini telah kupanggil ibu,atau jangan-jangan kau takut rahasia terbongkar bahwa aku ini adalah anak haram,JAWAB…!!!”

Emosi ku seaakan tidak bisa tertahan lagi,apakah masih pantas wanita yg sedang berdiri didepanku ini dipanggil mama,aku kecewa karena ternyata selama ini aku telah dibiayai dari uang yang telah diberikan pria hidung belang.

“Cukup Sinta jangan kau berkata semacam itu pada ibu mu ini apa pantas kau melakukannya,kau bisanya hanya merengek,apa kau tahu jika ibu mu ini diterlantarkan oleh ayahmu  yang tidak pernah bertanggung jawab,memangnya hidup ini hanya cukup merenung  dan terdiam apa kau ingin makan batu?”

“Aku tidak peduli ma,tuhan pasti akan memberikan kita sesuatu yang baik jika kita selalu berusaha”

“Ah,dasar anak tidak tahu diri kau!!!”,tangannya tanpa terasa telah menampar  wajahku,matanya terbelalak wajahnya langsung memerah tubuhnya lunglai dan terlemas.

“Baiklah mama lakukan sesuka hatimu saja!”,aku berlalu dari hadapannya menahan air mataku yang tetap saja tanpa terasa terus mengalir.

“Maafkan mama nak”,suara nya llirih menatap wajahku yang semakin jauh berlalu dari hadapannya.

Rasanya aku ingin menjerit kujatuhkan tubuhku diatas tempat tidur ku,pintu kamar aku kunci dengan rapat aku ingin sendirian saja mengurung diri tanpa seseorangpun mengganggu ku,dikesunyian malam setiap pertanyaan datang menghampiri otakku mengapa mama tega menjual harga dirinya hanya demi uang,sungguh aku tidak menyangka

Malam semakin larut tanpa terasa mataku terpejam dan terlelap tidur dibawah redupnya sinar lampu kamar ku.

***

Hari demi hari berlalu mulut kami seakan terbungkam dan hanya bisa diam sejak kejadian itu kami seaakan berubah hubungan kami tidak hangat seperti saat-saat sebelumnya,aku perhatikan mama mulai menjadi seorang pemurung .

Sejujurnya dilubuk hati ku yang paling dalam ingin rasanya aku membalas segala kebaikan yang telah ia berikan padaku,aku ingin member I sebuah kado kejutan kecil dihari ibu besok.

Tin….tin..tin sebuah motor Ninja menunggu ku didepan teras rumah,saat kuhampiri sesosok pria tersenyum dihadapan ku,pelan-pelan dia membuka helm yang ia kenakan dikepalanya.

“Oh,Arya maaf aku mengira siapa?,hampir saja aku tidak mengenal mu!!!”

“Bagaimana Sinta,kau sudah siap berangkat sekarang..daripada jalan semakin macet”

“Tentu aku sudah siap aku ingin  memberikan hadiah khusus untuk mamaku”

Aku dan Arya pergi berangkat bersama  menuju pusat perbelanjaan aku puas telah membelikan mamaku kerudung putih dan baju muslim untuk nya karena aku ingin ia berubah menjadi orang yang benar-benar suci dan bersih.

Diperjalanan kembali menuju rumah tiba-tiba motor yang kami kendarai berhenti dan mogok,dari arah belakang muncul dua orang preman yang ternyata salah satunya adalah mantan pacarku,mereka menarik tanganku dengan kasar sedangkan Arya dipukuli hingga pingsan aku yang bingung panik serta menjerit ketakutan tapi apa daya mereka membawa ku ketempat sepi dibawah pohon yang penuh dengan rumput liar mereka mengikat kaki karena mereka kesal dengan teriakan ku dengan mereka memukul kepala ku.

“Hei kau laki-laki biadab apa yang ingin kau lakukan padaku,jahanam kau!!!”,aku menarik nafas dan menahan rasa takutku berusaha melawannya.

“Diamlah kau gadis murahan teganya kau  menduakan aku dengan si bodoh Arya,kini saatnya aku membalasmu aku akan menghancurkan harga dirimu HAHAHAHA!!!”

“Dasar bajingan,dia itu hanyalah sahabatku..ya alloh tolong lindungi aku!!!”,dengan lemas aku berkata seraya air mataku mengalir perlahan mataku terpejam pingsan karena kepala ku terlalu banyak mengeluarkan darah

Tanpa  ku tahu apa yang telah mereka lakukan selanjutnya,setelah ku sadar baju ku telah tercabik-cabik dan kerudungku hilang entah kemana,darah menetes dari kemaluan ku,aku menangis menjerit sekencang-kencangnya,aku seakan tidak berdaya sekarang aku merasa hidup ini tidak berguna lagi.

“Ya alloh ampunilah dosa-dosaku,sekarang aku telah kotor,masa depanku  hancur”

Dari kejauhan  Arya datang wajahnya lesu  menatapku  kosong

“Sabarlah sahabat ku,aku akan berusaha membantumu apapun itu,sejujurnya walaupun kau telah ternoda aku rela untuk  bertanggung jawab atas perbuatan lelaki bejat itu,tapi aku mengatakan ini tulus dari dalam hatiku karena aku mencintaimu….!”

“terimakasih sahabat ku!”,mataku berbinar-binar air mataku seaakan tak tertahan untuk keluar.

Setibaku dirumah terlihat kermaian dari arah teras riuhnya suasana itu membuatku semakin penasaran jantungku berdetak kencang  kakiku seaakan berhenti melangkah saat kulihat sebuah bendera kuning terkibar didepan rumah ku,ya alloh apa yang sebenarnya terjadi?!.

Aku dan Arya masuk kedalam rumah,kakiku berhenti berpijak tubuhku melemas air mataku tak terbendung saat kulihat sekujur  tubuh tertutup kain putih terbujur dihadapanku,aku mencoba mebuka sehelai kain itu saat kulihat ternyata ialah ibuku mataku beku seakan  aku  tak kuasa menjerit serasa ingin pingsan dan mati saja.

“Mama,maafkan semua kesalahanku sesungguhnya aku sangat menyayangimu”,aku memeluknya untuk yang terahir kalinya kucoba memakaikan kerudung putih hadiah hari ibu untuknya .

“Nak ini ada titipan untukmu pesan terahir dari ibumu!!!”,sesosok wanita tua menghapiri ku yang ternyata adalah nenek.

Adinda  Sinta tersayang..

Nak maafkanlah ibumu ini yang selama ini telah membohongimu

Sejujurnya semua ini ibu lakukan hanya untuk membahagiakan mu

Walaupun ibu tidak tahu ternyata bagimu semua ini tidaklah adil untukmu

Hidup ini keras nak,semua itu butuh perjuangan,jadi ibu berharap kau dapat menjadi seseorang yang berguna untuk semua orang,tidak seperti ibumu yg nista ini.

Mungkin saat kau membaca surat ini ibu sudah tiada nak,sebenarnya selama ini ibu menderita penyakit kanker rahim stadium 4..maafkan ibu nak selama ini ibu tidak pernah memberitahumu tentang hal itu,laluilah hidupmu dengan senyum indah dibibirmu,dan jangan pernah lupa mendoakan ibu agar ibu dapat diterima disisi tuhan..

“UNTUK TERAKHIR KALINYA PANGGILAH AKU DENGAN SEBUTAN MAMA NAK”

Hari-hari berlalu..

Aku kini telah dewasa

Aku merasa kehilangan sosok mu yang begitu baik dimata ku walaupun kini kau telah tiada mamaku sayang,sekarang aku telah menikah dengan Arya dan bekerja di sebuah perusahaan biro perjalan Haji aku akan selalu mendoakan mu..

 

~ oleh adlanpribadi pada Juni 17, 2013.

Tinggalkan komentar